Jejak18news.com – Kabar tidak mengenakkan kita dengar dari Pondok Pesantren (Ponpes) Bidayatul Hidayah, Simpang Benar, Kepenghuluan Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Minggu (12/5/2024) Yakni terjadi keracunan massal yg menimpa santri & santriwati sebanyak 14 orang dan 1 diantaranya meninggal dunia.
Insiden ini terjadi sejatinya pada peringatan milad pondok pesantren (Ponpes) Bidayatul hidayah. Hal ini tentu terjadi sebab kurangnya pengawasan pihak pondok terhadap santri & santriwati sehingga mereka bebas berkeliaran memilih jajanan, tanpa kawalan dan pengawasan dari pihak pondok pesantren (Ponpes).
Mengenai hal ini Ketua Senat Mahasiswa STAI ar-ridho Muhammad Firdaus angkat bicara “jelas ini kelalaian dan keteledoran pihak pondok pesantren (Ponpes). Saya mendapat keterangan dari salah satu keluarga korban, Diduga bahwa anak ini (yang meninggal) sempat melapor ke pihak pondok bahwa keadaan nya tidak baik-baik aja, tapi mirisnya pihak pondok tidak menyampaikan ke orang tua korban, sehingga terjadilah hal yang tidak kita inginkan.
“Kami Senat mahasiswa (Sema) STAI ar-ridho berharap Pihakk Polres Rohil mengusut tuntas akan kelalaian ini, pihak pondok wajib bertanggung jawab, atau proses belajar mengajar diberhentikan sementara selama proses penyelidikan. Agar hal serupa tidak terjadi lagi kedepannya,” ungkap Firdaus kepada awak media, Jumat (17/05/2024)
Lebih jelas Muhammad firdaus menegaskan “kami Mahasiswa akan melakukan audiensi ke pondok pesantren (Ponpes) terkait hal ini, kelalaian ini, tidak boleh terulang kembali, pihak yg lalai wajib diberikan sanksi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Presiden Mahasiswa STAI Ar-ridho Ayatullah M. Faisal “Ini suatu keteledoran pihak pondok pesantren,kenapa bisa hal seperti ini terjadi,dengan 14 santriwati keracunan.
“13 orang lagi di larikan di rumah sakit dan 1 orang meninggal dunia. Pihak pondok sejatinya wajib membatasi setiap pergerakan santri & santriwati, dalam hal apapun tidak terkecuali dalam membeli jajanan diluar,” beber Ayatullah M. Faisal
Ia juga menambahkan, Ini menjadi bahan evaluasi dan harus berbenah supaya tidak ada lagi, memakan korban kedepannya. Kami Mahasiswa meminta kepada pihak pondok pesantren agar lebih tegas lagi terhadap SOP yang di tetapkan.
“Serta Meminta kepada dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir agar bisa turun ke lokasi pesantren untuk memeriksa jajanan yang ada di lingkungan sekitar, untuk mengawasi keamanan pangan jajanan yang dijual pada anak – anak di lingkungan pondok pesantren,” pungkasnya.