Jejak18news.com – Menanggapi insiden pengeroyokan yang terjadi di UIN Suska Riau, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru dan ketua umum badko hmi Riau kepri mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa Teknik tersebut terhadap dua anggota HMI berinisial IS dan HK.
“Kami, HMI Cabang Pekanbaru, mengutuk keras tindakan pengeroyokan yang terjadi di lingkungan akademik UIN Suska Riau. Ini adalah tindakan yang tidak beradab dan sangat bertentangan dengan semangat intelektual serta prinsip dialog yang seharusnya dijunjung tinggi oleh setiap mahasiswa,” tegas Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru.
Beliau menambahkan bahwa tindakan kekerasan seperti ini tidak bisa ditoleransi, terlebih lagi terjadi di kampus yang seharusnya menjadi ruang aman untuk berdiskusi dan mengembangkan potensi mahasiswa. “Kami sangat prihatin dengan insiden ini dan akan terus mengawal proses hukum yang sudah dilaporkan oleh korban ke Polresta Pekanbaru,” tambahnya.
“HMI Cabang Pekanbaru akan memastikan agar para pelaku yang terlibat dalam aksi pengeroyokan ini diproses secara hukum. Kami tidak akan tinggal diam sampai keadilan ditegakkan,” ujar Ketua Umum.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua umum badko hmi riau kepri yaitu wiriyanto aswir untuk menindak tegas pelaku pengeroyokan agar menjadi efek jera atas tindakan yang dilakukan. Dia menyampaikan bahwasanya hukum dan keadilan harus ditegakkan, apalagi yang melakukan hal tersebut adalah mahasiswa.
“Pelaku pengeroyokan terhadap kader hmi harus ditindak tegas supaya mendapatkan efek jera. Keadilan harus ditegakkan dan diberikan terhadap korban tersebut” ujar ketua umum badko riau kepri.
“Apalagi yang melakukan pengeroyokan tersebut merupakan mahasiswa yang harusnya tau mana yang benar dan salah. Kaum intelektual yang harunya menjadi contoh, malah ini memberikan contoh buruk.” sambungnya
Ketua HMI juga menegaskan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh HMI di UIN Suska Riau buka kegiatan legal, yang merupakan hak mahasiswa dalam mengembangkan diri dan berorganisasi. “Kami berharap pihak kampus juga turut serta dalam memastikan bahwa kejadian semacam ini tidak terulang di masa mendatang, dengan tetap menjaga keamanan dan kebebasan mahasiswa dalam berkegiatan,” tutupnya.