Jejak18news.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar dibawah kepemimpinan Penjabat Bupati Kampar H Mhd Firdaus memberikan perhatian dan apresiasi terhadap sejarah Kampar tentang Pemerintahan Dunia Republik Indonesia (PDRI) dan Komisi Tiga Negara (KTN), begitu juga dengan yang lainnya.
Bentuk perhatian terhadap sejarah Kampar dan apresiasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar kegiatan Expose Penelusuran Sejarah Kampar tentang Pemerintahan Darurat Republik Infonesia (PDRI) dan Komisi Tiga Negara (KTN) yang di laksanakan di Aula, Balai Pendopo, Rumah Dinas Bupati Kampar, Kamis (30/11/2023) pagi hingga siang.
Hadir pada kesempatan tersebut Perwakilan Kadis Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, Perwakilan Kadisdik Prov Riau, Kabag Ops Satuan Brimob Polda Riau AKBP Rivana Wahdi, Kadis Parbud Kampar Zamhur, Tokoh Masyarakat Kampar Prof H Yusri Munaf, Sejarawan dan Akademisi Kampar, dan Forum-Forum Penggeliat Literasi Kampar.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Hambali yang mewakili Penjabat Bupati Kampar H Mhd Firdaus.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Hambali menyampaikan dengan semangat literasi, ia mengapresiasi para penulis dengan setinggi-tingginya hingga buku tentang PDRI dan KTN ini terbit.
“Kampar tidak kekurangan orang-orang hebat, sebagai contoh didalam buku ini yang mengisahkan tentang perjuangan masyarakat kabupaten dalam mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi Agresi Militer Belanda,” ujar Hambali.
Mantan Kadis Perindustrian Kabupaten Kampar ini juga menambahkan, bahwa bagaimana gagahnya masyarakat Kampar berjuang dengan pasukan Harimau Kampar, Hantu Kubu, Pasukan Hizbullah, dan Sabillil Muslimat berkorban darah keringat dan airmata demi Indonesia.
“Kampar memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan kemerdekaan termasuk diadakannya Perundingan Komisi Tiga Negara (KTN) untuk penyelesaian konflik genjatan senjata antara Belanda dan Indonesia. Yang mana lokasinya berada di Sekolah Rakyat Pulai Balai Kuok (SR) yang terdiri dari Tiga Negara yakni Amerika Serikat, Australia, dan Belgia sebagai utusan PBB,” papar mantan Kasatpol PP Kampar ini.
Hambali berharap dengan masih banyak sejarah Kabupaten Kampar ini yang belum bisa kita ekpose, tentu ini menjadi PR kita bersama untuk menggali lebih dalam sejarah yang pernah terjadi di Kampar.
“Sehingga di masa kedepan, dapat kita ceritakan kepada generasi kita,” kata Sekda.
Mengakhiri sambutannya, Hambali mengharapkan kedepan eksplorasi terhadap sejarah Kampar dapat lebih di tingkatkan, sehingga Kampar nanti dapat di kenal dunia Internasional.