Wasekjen PB HMI Serukan Organisasi Islam dan Kemanusiaan Se-Dunia Kecam Invasi Israel

Jejak18news.com – Invasi darat ke Jalur Gaza terus dilakukan Israel menggunakan unit-unit infanteri dan kavaleri melalui sisi utara enklave tersebut. Upaya tersebut mulai dilakukan militer Israel per Sabtu (28/10/2023) pagi waktu setempat.

Serangan bertubi-tubi tersebut telah membuat putus jalur transportasi serta tidak bisa diaksesnya jaringan komunikasi dan internet bagi penduduk Gaza. Bahkan listrik, air, dan bahan bakar minyak (BBM) pun tak luput dari serangan militer Israel.

Berdasarkan laporan terakhir, setidaknya korban jiwa yang telah melayang sejak serangan roket di Gaza 7 Oktober 2023 hingga hari ini (29/10) telah mencapai 8.000 jiwa serta 20.000 penduduk lainnya mengalami luka-luka akibat invasi Israel.

“Kami mengecam keras Netanyahu lewat serangan bar-bar militer Israel yang telah membunuh dengan bengisnya ribuan jiwa penduduk Palestina di Gaza yang sebagian besar adalah, lansia, perempuan, hingga anak-anak dan bayi,” kata Bayhaq Jefo, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Hubungan Internasional Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Ahad (29/10/2023).

Hancurnya sekitar 31 masjid, 3 gereja, dan 3 rumah sakit (RS) termasuk RS Indonesia di Gaza akibat serangan rudal dan bom, menunjukan bahwa militer Israel tanpa pandang bulu dalam memberikan serangan.

“Kami menyerukan organisasi Islam dan organisasi kemanusiaan di seluruh penjuru dunia, mengecam invasi militer Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza,” terang Jefo.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan Israel melampaui genosida dan kejahatan kemanusiaan sepanjang perjalanan sejarah dunia pasca Perang Dunia II.

“Sudah lebih dari 50 tahun mereka (Israel) menjajah Palestina, dan selama itu hampir setiap hari puluhan hingga ratusan yawa warga Palestina melayang,” ungkap Jefo.

Kader asal HMI Cabang Bandung ini juga menyayangkan jika masih ada pihak-pihak di dunia terutama di Indonesia yang masih berpihak dengan tindakan brutal Israel selama ini.

“Ketidakpahaman dan kebutaan terhadap fakta dan sejarah yang terjadi di sana (Palestina) tidak boleh diteruskan. Sudah saatnya semua pihak mengedepankan pikiran terbuka dan hati nuraninya untuk mendukung kebebasan warga Palestina kini dan selamanya,” imbuhnya.

Pos terkait